STRATEGI MENGATASI ANCAMAN TERHADAP IDEOLOGI| POLITIK| EKONOMI| SOSIAL BUDAYA DAN PERTAHANAN KEAMANAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

cara atau strategi mengatasi ancaman terhadap ideologi , politik , ekonomi , sosial budaya dan pertahanan keamanan negara


Bagaimanacara atau strategi mengatasi potensi ancamanterhadap ideologi , politik , ekonomi , sosial budaya dan pertahanan keamanan? Salahsatu kometensi yang harus dimiliki oleh siswa adalah mampu mengenali atau mengidentifikasi potensi ancaman terhadap ideologi ,politik , ekonomi , sosial budaya dan pertahanan keamanan , serta dapatmemberikan solusi cara atau strategi mengatasinyadalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Bagaimana potensi ancaman terhadap ideologi ,politik , ekonomi , sosial budaya dan pertahanan keamanan dan strategi mengatasinyadalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika mari kita bahas pada kesempatan ini.


NegaraIndonesia diproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan pada tanggal 17 Agustus1945. Kemerdekaan yang diproklamasikan itu berangkat dari perjalanan sejarah peperanganyang panjang , berabad-abad lamanya melawan penjajah dalam suasana perpecahantidak adanya semangat persatuan dan kesatuan menyebabkan lamanya penjajahan di bumiNusantara. Memang sungguh sulit mempersatukan Negara seluas Nusantara yang terdiridari 17.508 pulau , dihuni oleh penduduk berasal dari dua ras besar (Melayu dan Melanesia) ,lebih dari 350 suku bangsa yang berbicara dalam 583 dialek bahasa , memeluk limaagama besar di dunia.

 

Dalamperjalanan sejarah “Nusantara” , selama kurun waktu 2000 tahun tercatat hanya tiganegara kesatuan yang dapat tegak berdiri di bumi Nusantara ialah Sriwijaya , Majapahitdan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebinnekaan budaya dan kondisigeografisnya tersebut , membuat bangsa Indonesia mudah di pecah belah. Dengan katalain , secara fisik-geografis dan sosial budaya Negara Indonesia “Nusantara” rawanperpecahan.

 

Penjajahanitu mengakibatkan kebodohan dan penderitaan yang pada awal abad XX mendorong tumbuhnyasemangat kebangsaan. Kebangkitan Nasional ini ditandai dengan lahirnya gerakanBudi Utomo pada tahun 1908. Peristiwa Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal28 Oktober 1928 merupakan tonggak sejarah yang sangat penting. Sumpah tersebutmerupakan perwujudan sikap dan tekad bangsa Indonesia untuk bersatu dalam wadahnegara , bangsa dan bahasa Indonesia. “Satu tanah air menunjukkan satu kesatuangeografis , satu bangsa menunjukkan satu kesatuan politik , dan satu bahasa menunjukkansatu kesatuan sosial budaya”. Tekad ini mewujudkan perjuangan yang akhirnya melahirkanProklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Kendatipunkita sudah merdeka , pengalaman membuktikan bahwa kemerdekaan tidak membebaskan bangsaIndonesia dan berbagai ancaman , tantangan , hambatan dan gangguan (ATHG). Dari sejarahperjuangan bangsa , kita mengetahui adanya invasi Belanda , berbagai pemberontakan ,pengkhianatan , serta penyelewengan terhadap negara kesatuan Republik Indonesia.Sejarah memberikan pelajaran berharga kepada kita sebagai bangsa bahwa ancaman tidakhanya datang dari luar melainkan juga dari dalam tubuh bangsa Indonesiasendiri.

 

Ancamanterhadap persatuan dan kesatuan bangsa atau integrasi nasional , selain berupa serangandari negara lain , dapat pula berwujud nonfisik seperti ancaman berbentuk ideology ,politik , budaya , ekonomi dan segala bentuk ancaman lainnya. Ancaman yangberasal dari dalam negeri seperti gerakan separatism yang pernah terjadidiantaranya DI/TII , GAM , OPM , RMS , dan lain sebagainya.

 

1.Ancaman bidang pertahanan keamanan atauyang sering disebut Acamana Bidang Militer

Ancaman di bidang pertahanan keamanan atau Ancaman militermerupakan sesuatu yang dinilai mampu membahayakan kedaulatan Negara , keutuhanwilayah , dan keselamatan segenap bangsa. Ditambah semakin pesatnya perkembanganpersenjataan militer disetiap Negara. Bahkan ada negara yangmemiliki senjata pemusnah massal yang berbahan kimia dan nuklir. Aktivitas ini merupakanancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisir. Wujudancaman tersebut harus dihadapi dengan kekuatan militer juga untukmengimbanginya. 


Berikut beberapa contoh ancaman terhadap Negara yang termasukancaman militer.

a.Sabotase

Sabotase berasal darikata kata"sabot" berasal dari Bahasa Perancis yg artinya sepatu kayu ,populer pada abad 19 masa industri Perancis. Sejak saat itu kata"sabotase" digunakan dalam pengertian yang sama sekarang ini.

Jadi sabotase adalahancaman militer yang dilakukan oleh suatu Negara yang kegiatannya mempunyai tujuanuntuk merusak instalasi militer dan objek vital nasional. Sabotase dapat membahayakankeselamatan bangsa.

 

b.Spionase

Sepionase adalah ancamanmiliter berupa mata-mata yang dilakukan oleh Negara lain , bertujuan untukmencari dan mendapatkan dokumen rahasia militer suatu Negara.

 

 c. Aksi teror bersenjata

Aksi teror bersenjatayang dilakukan oleh suatu jaringan terorisme yang luas (internasiona) atau ancamanyang dilakukan oleh teroris internasional yang bekerja sama dengan terorisme local(dalam negeri). Aksi terorisme pada prinsipnya merupakan suatu tindak pidana criminaltetapi memiliki sifat yang khusus , yaitu memiliki cirri-ciri bergerak dalam kelompok ,anggotanya memiliki militansi tinggi , beroperasi di bawah tanah (rahasia) ,menggunakan perangkat/senjata yang canggih dan mematikan , serta umumnya terkaitdalam jaringan internasional.

 

d.Pelanggaran Wilayah

Pelanggaran wilayahdilakukan oleh Negara lain dengan menggunakan kapal maupun pesawatnonkomersial.

 

 e. Agresi

Agresi adalah ancamanmiliter yang menggunakan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap suatu Negarayang dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah negara tersebut , dan jugamembahayakan keselamatan segenap bangsa tersebut. Agresi dapat dilakukan denganberbagai bentuk dan cara yang berbeda-beda. Berikut macam-macam agresi :

1.Invasi , yaitu suatu serangan yang dilakukan oleh kekuatan bersenjata Negaralain terhadap wilayah NKRI.

2.Bombardemen adalah suatu penggunaan senjata lainnya yang dilakukan oleh angkatanbersenjata Negara lain terhadapa NKRI.

3.Blokade adalah kegiatan penghambatan yang dilakukan di daerah pelabuhan atau pantaiatau wilayah udara NKRI yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Negara lain.

 

f.Pemberontakan Bersenjata

Pemberontakanmerupakan proses , cara , perbuatan , memberontak atau penetangan terhadapkekuasaan yang sah.

 

g.Perang Saudara

Perang saundara terjadiantar kelompok masyarakat bersenjata dalam satu wilayah yang sama. Contoh :perang saudara di Suriah.

 

Tentara NasionalIndonesia (TNI) merupakan komponen utama yang dipersiapkan untuk menghadapi ancamandi bidang pertahanan keamanan ataumiliter , yang dilaksanakan melalui tugas Operasi Militer Perang (OMP) danOperasi Militer Selain Perang (OMSP).

 

2.Ancaman Nonmiliter

a.Ancaman di bidang ideologi

Indonesia merupakan Negarayang menganut ideology Pancasila. Salah satu ancaman nonmiliter yang sering terjadibeberapa diantaranya adalah serangan berupa ideology , yaitu doktrin mencoba menggatiideology dasar dengan ideology lain. Ancaman berbasis ideology dapat pula dalambentuk penetrasi nilai-nilai kebebasan (liberalismne) sehingga dapat memicuproses disentegrasi bangsa.

 

b.Ancaman di bidang politik

Politik merupakan instrumentutama untuk menggerakan perang. Hal tersebut membuktikan bahwa ancaman politik dapatmenumbangkan suatu rezim pemerintahan bahkan dapat menghancurkan suatu Negara. ContohAncaman di bidang politik adalah Masyarakat internasional mengintervensi suatuNegara melalui politik seperti Hak Asasi Manusia (HAM) , demokratisasi ,penanganan lingkungan hidup , dan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih danakuntabel.

 

c.Ancaman di bidang ekonomi

Ekonomi merupakansalah satu oenentu posisi tawar setiap Negara dalam pergaulan internasional. Kondisiekonomi sangat menentukan dalam pertahanan Negara. Ancaman berdimensi ekonomiterbagi menjadi internal dan eksternal.

Ancaman dari internaldapat berupa inflasi , pengangguran , infrastruktur yang tidak memadai dan sistemekonomi yang tidak jelas. Sementara ancaman dari eksternal dapat berbentuk kinerjaekonomi yang buruk , daya saing rendah , ketidaksiapan mengahdapi globalisasi ,dan tingkat ketergantungan terhadap pihak asing.

 

d.Ancaman di sosial budaya

Ancaman sosial budayaberupa isu-isu kemiskinan , kebodohan , keterbelakangan dan ketidakadilan yang menjadidasar timbulnya konflik vertical antara pemerintah pusat dan daerah , dan koflikhorizontal yaitu suku , agama , ras dan antargolongan (SARA). Sebagai contoh Padatahun 1994 , terjadi 18 peperangan dari 23 peperangan yang terejadi di duniadiakibatkan oleh sentiment-sentimen budaya , agama , dan etnis. Sementara itu , 75persen dari pengunsi dunia yang mengalir ke berbagai Negara lainya didorong olehalas an yang sama pula. Sementara itu , 8 dari 13 operasi pasukan perdamaian yangdijalnkan PBB ditujukan untuk mengupayakan terciptanya perdamaian di berbagi konflikantaretnis di dunia.

 

a.Ancaman dalam bidang teknologi dan informasi

Kemajuan ilmu pengetahuandan teknologi sangat pesat dan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat. Namun ,kejahatan mengikuti perkembangan tersebut seperti kejahatan siber , kejahatanperbankan , dan penipuan.

 

c.Ancaman dalam bidang keselamatan umum

Ancaman bagikeselamtan umum dapat terjadi karena bencana alam , misalnya gempa bumi , meletusnyagunung , dan tsunami. Ancaman karena manusia , misalnya penggunaan obat-obatanatau narkoba dan bahan kimia , pembuangan limbah industry , kebakaran , dan kecelakaantransportasi.

 

Selainbeberapa contoh ancaman militer dan nonmiliter tersebut ada beberapa contoh ancamandan gangguan terhadap pertahanan NKRI di masa yang akan dating , yaitu sebagaiberikut.

a)Terorisme internasional yang memiliki jaringan lintas Negara.

b)Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari NKRI.

c)Konflik horizontal antarsuku , agama , ras dan antargolongan (SARA)

d)Kejahatan lintas Negara , misalnya penyelundupan barang , Perdagangan manusia ,narkoba dan sebaginya.

e)Tindakan yang merusak lingkungan hidup , seperti pemakaran hutan , pembuanganlimbah industry ke sungai , dan lain sebagainya.

f)Aksi ujuk rasa atau demonstrasi yang anarkis , arogan , dan radikal atau amukmassa.

g)Wabah penyakit menular yang cepat dan meluas.

 

Bagaimanacara atau strategi mengatasi potensi ancamanterhadap ideologi , politik , ekonomi , sosial budaya dan pertahanan keamanan? Berikutini sumbang saran tentang strategi mengatasi ancaman yang dihadapi bangsaIndonesia.

 

1.Strategi mengatasi ancaman terhadap ideologi ,politik , ekonomi , sosial budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Cara atau Strategi mengatasiancaman terhadap ideologi , politik , ekonomi , sosial budaya dalam bingkaiBhinneka Tunggal Ika , Untuk menghadapiberbagai ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan Negara KesatuanRepublik Indonesia , perlu dikerahkan segenap kemampuan , kekuatan , serta potensiyang ada pada bangsa Indonesia yang terwujud sebagai kesadaran berkemampuan belaNegara. Beberapa cara atau strategi yang dapat diterapkan antara lain.

 

a)Melalui Pendidikan Pencasila danKewarganegaraan , Pendidikan pendahuluan bela negara (PPBN) atau dalam bentuklainnya.

Pendidikan Pencasiladan Kewarganegaraan maupun Pendidikan Pendahuluan bela negara (PPBN) , padakhusus bertujuan untuk:

1. meningkatkan kecintaan pada tanah air;

2. meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara;

3. meningkatkan keyakinan Pancasila sebagai ideologibangsa;

4. meningkatkan kesadaran bela negara;

5. mengembangkan kemampuan awal bela negara.

 

Maksud dari PendidikanPencasila dan Kewarganegaraan maupun Pendidikan Pendahuluan bela negara (PPBN) adalahtekad , sikap , semangat , serta tindakan warga negara dalam upaya menjaga , memelihara ,serta mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Tekad upaya initidak hanya terbatas dalam wujud perjuangan mengangkat senjata , melainkan mencakupsemua wujud gagasan , sikap , serta perbuatan pengabdian melalui bidang masing-masingdalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mencapai tujuan Nasional.

 

b.Melalui Implementasi Pancasila DalamPembuatan Kebijakan Negara di Bidang Politik , Ekonomi , Sosial Budaya Dan Hankam.

Salah satu cara untukmenghindari terjadi ancaman dan konflik di masyarakat , negara juga harusmengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dibidang politik , ekonomi , sosial budaya dan hankam. Sebagaimana diketahui Pokok- pokok pikiran persatuan , keadilan sosial , kedaulatan rakyat , dan Ketuhanan YangMaha Esa yang terkandung dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945 merupakan pancarandari Pancasila. Empat pokok pikiran tersebut mewujudkan cita- cita hukum yang menguasaihukum dasar negara , yaitu Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun1945.

 

Pembuatan kebijakannegara dalam bidang politik sudah seharusnya berdasar pada manusia yang merupakansubjek pendukung Pancasila , sebagaimana dikatakan oleh Notonagoro (1975: 23) bahwayang berketuhanan , berkemanusiaan , berpersatuan , berkerakyatan , dan berkeadilanadalah manusia. Manusia adalah subjek negara dan oleh karena itu politik negaraharus berdasar dan merealisasikan harkat dan martabat manusia di dalamnya.

 

Hal ini dimaksudkan agarsistem politik negara dapat menjamin hak- hak asasi manusia. Dengan kata lain ,pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik di Indonesia harus memperhatikanrakyat yang merupakan pemegang kekuasaan atau kedaulatan berada di tangan rakyat.Rakyat merupakan asal mula kekuasaan dan oleh karena itu , politik Indonesia yangdijalankan adalah politik yang bersumber dari rakyat , bukan dari kekuasaan perseoranganatau kelompok dan golongan , sebagaimana ditunjukkan oleh Kaelan (2000: 238) bahwasistem politik di Indonesia bersumber pada penjelmaan hakikat manusia sebagaimakhluk individu dan makhluk sosial dalam wujud dan kedudukannya sebagairakyat.

 

Selain itu , sistem politikyang dikembangkan adalah sistem yang memperhatikan Pancasila sebagai dasar -dasar moral politik. Dalam hal ini , kebijakan negara dalam bidang politik harusmewujudkan budi pekerti kemanusiaan dan memegang teguh cita- cita moral rakyat yangluhur untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Dalam bidang Eknomi ,pembuatan kebijakan ekonomi negara juga harus ditujukan untuk menciptakansistem perekonomian yang bertumpu pada kepentingan rakyat dan berkeadilan. Salahsatu pemikiran yang sesuai dengan maksud ini adalah gagasan ekonomi kerakyatanyang dilontarkan oleh Mubyarto , sebagaimana dikutip oleh Kaelan (2000: 239) , yaitupengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan , melainkan demikemanusiaan , demi kesejahteraan seluruh bangsa. Dengan kata lain , pengembangan ekonomitidak bisa dipisahkan dengan nilai- nilai moral kemanusiaan.

 

Dengan demikian ,sistem perekonomian yang berdasar pada Pancasila dan yang hendak dikembangkandalam pembuatan kebijakan negara bidang ekonomi di Indonesia harus terhindar darisistem persaingan bebas , monopoli dan lainnya yang berpotensi menimbulkanpenderitaan rakyat dan penindasan terhadap sesama manusia. Sebaliknya , sistem perekonomianyang dapat dianggap paling sesuai dengan upaya mengimplementasikan Pancasila dalambidang ekonomi adalah sistem ekonomi kerakyatan , yaitu sistem ekonomi yang bertujuanuntuk mencapai kesejahteraan rakyat secara luas.

 

Dalam pembuatankebijakan negara di bidang sosial budaya , nagara harus memperhatikan nilai -nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Menurut Koentowijoyo ,sebagaimana dikutip oleh Kaelan (2000: 240) , sebagai kerangka kesadaran ,Pancasila dapat merupakan dorongan untuk: 1) universalisasi , yaitu melepaskan simbol-simbol dari keterkaitan struktur; dan 2) transendentalisasi , yaitu meningkatkanderajat kemerdekaan , manusia , dan kebebasan spiritual. Dengan demikian , Pancasilasebagai sumber nilai dapat menjadi arah bagi kebijakan negara dalam mengembangkanbidang kehidupan sosial budaya Indonesia yang beradab , sesuai dengan sila kedua ,kemanusiaan yang adil dan beradab.

 

Selain itu , pengembangansosial budaya harus dilakukan dengan mengangkat nilai-nilai yang dimilikibangsa Indonesia , yaitu nilai-nilai Pancasila. Hal ini tidak dapat dilepaskan darifungsi Pancasila sebagai sebuah sistem etika yang keseluruhan nilainya bersumber dari harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Perbenturankepentingan politik dan konflik sosial yang pada gilirannya menghancurkan sendi- sendi kehidupan bangsa Indonesia , seperti kebersamaan atau gotong royong dan sikapsaling menghargai terhadap perbedaan suku , agama , dan ras harus dapat diselesaikanmelalui kebijakan negara yang bersifat humanis dan beradab.

 

Dalam pembuatankebijakan negara dalam bidang pertahanan keamanan harus diawali dengan kesadaranbahwa Indonesia adalah negara hukum. Dengan demikian dan demi tegaknya hak-hak warganegara , diperlukan peraturan perundang-undangan negara untuk mengaturketertiban warga negara dan dalam rangka melindungi hak-hak warga negara. Dalamhal ini , segala sesuatu yang terkait dengan bidang pertahanan keamanan harusdiatur dengan memperhatikan tujuan negara untuk melindungi segenap wilayah danbangsa Indonesia.

 

Pertahanan dan keamanannegara diatur dan dikembangkan menurut dasar kemanusiaan , bukan kekuasaan. Dengankata lain , pertahanan dan keamanan Indonesia berbasis pada moralitas kemanusiaansehingga kebijakan yang terkait dengannya harus terhindar dari pelanggaran hak- hak asasi manusia. Secara sistematis , pertahanan keamanan negara harusberdasar pada tujuan tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhlukTuhan Yang Maha Esa (Sila pertama dan kedua) , berdasar pada tujuan untuk mewujudkankepentingan seluruh warga sebagai warga negara (Sila ketiga) , harus mampumenjamin hak - hak dasar , persamaan derajat serta kebebasan kemanusiaan (Sila keempat) , dan ditujukan untuk terwujudnya keadilan dalam hidup masyarakat (Silakelima). Semua ini dimaksudkan agar pertahanan dan keamanan dapat ditempatkan dalamkonteks negara hukum , yang menghindari kesewenang- wenangan negara dalam melindungidan membela wilayah negara dan bangsa , serta dalam mengayomi masyarakat.Ketentuan mengenai empat aspek kehidupan bernegara , sebagaimana tertuang ke dalampasal - pasal UUD NRI tahun 1945 tersebut adalah bentuk nyata dari implementasiPancasila sebagai paradigma pembang unan atau kerangka dasar yang mengarahkan pembuatankebijakan negara dalam pembangunan bidang politik , ekonomi , sosial budaya , dan pertahanankeamanan di Indonesia. Berdasarkan kerangka dasar itu , sudah seharausnyakebijakannegara ditujukan untuk mencapai cita-cita nasional kehidupan berbangsadan bernagara.

                    

c.Melalui pembinaan Kerukunan dalam beragama.

Ancamankonflik yang masih sangat mungkin timbul di Indonesia adalah terkait Kerukunandalam beragama. Beberapa cara atau strategi terkait hal ini , antara lain dapatdilakukan:

1. Melalui sosialisasi tentang kerukunan antar umatberagama.

2. Melayani dan menyediakan kemudahan bagi penganutagama.

3. Tidak mencampuri urusan akidah/dogma dan ibadah suatuagama.

4. Negara dan pemerintah membantu/membimbing penunaian ajaranagama dan merumuskan landasan hukum yang jelas dan kokoh tentang tata hubunganantar umat beragama.

5. Membentuk forum kerukunan antar umat beragama.

6. Meningkatkan wawasan kebangsaan dan multikultural melaluijalur pendidikan formal , informal dan non formal.

7. Meningkatkan pemberdayaan sumber daya manusia (tokoh agamadan tokoh masyarakat) untuk ketahanan dan kerukunan masyarakat pada umumnya danumat pada khususnya.

8. Melindungi agama dari penyalahgunaan dan penodaan.

9. Aksi sosial bersama antar umat beragama.

 

d.Melalui Pengabdian sesuai dengan Keahlian atau Profesi

Pengabdiansesuai profesi adalah pengabdian warga negra yang mempunyai profesi tertentuuntuk kepentingan pertahanan Negara termasuk dalam menanggulangi dan/atau memperkecilakibat yang ditimbulkan oleh perang , bencana alam , atau bencana lainnya (penjelasanUU RI Nomor 3 Tahun 2002). Beberapa profesi yang berkaitan dengan kegiatan menggulangiatau memperkecil akibat perang , bencana alam , dan bencana lainnya antara lain petugasPMI. Contoh pengabdian di bidang profesi tentu tidaknya hanya itu. Intinyaadalah ketika sesorang menjadi dokter maka ia menjadi dokter yang mengamalkannilai-nilai pencasila , mejadi guru harus guru yang  mengamalkan nilai-nilai pencasila , mejadipetani harus petani yang mengamalkan nilai-nilai pencasila dan begitu pulaprofesi lainnya.

 

e.Melalui berbagai bentuk peningkatan Kesadaran Warga Negara lainnya.

Kesadaranwarga negara Indonesia saat ini masih perlu pembenahan salah satunya kesadarandalam membela warga negara. Kesadaran bela Negara harus ditumbuhkan , karakter-karakterseperti ketulusan dan keikhlasan , semangat persatuan , kesediaan berkorban ,kesetiaan , optimisme , keteguhan terhadap tujuan dan cita-cita perjuangan , sertakeyakinan akan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa , agar generasi muda di Indonesiateguh dalam pendiriannya dalam cinta Tanah Air dan membela Negara Indonesia.

 

2.Strategi mengatasi ancaman terhadap Pertahanandan keamanan Negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Komponen pertahananterdiri atas komponen utama (TNI) , komponen cadangan , dan komponen pendukung.Pembangunan kemampuan komponen pertahanan diprioritaskan pada pembangunan komponenutama , sedangkan penyiapan komponen cadangan dan komponen pendukungdilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan sumber daya yang tersedia.

 

Pembangunan komponenutama TNI didasarkan pada konsep pertahanan berbasis kemampuan anggaran(capability-based defence) dengan tetap mempertimbangkan ancaman yang dihadapi sertakecenderungan perkembangan lingkungan strategik. Peningkatan kemampuanalutsista TNI diarahkan pada pembentukan minimum essential force yaitu melaluipemeliharaan alutsista , repowering/retrofiting terhadap alutsista yang secaraekonomis masih dapat dipertahankan dan pengadaan alutsista baru. Adapun penambahanalutsista baru didasarkan pada kebutuhan yang mendesak dan diperlukan untukmenggantikan alutsista yang sudah tidak layak pakai.

 

Jika mengingatketerbatasan kemampuan anggaran pemerintah terkait dengan tantangan dan ancamanyang dihadapi , secara trimatra terpadu pembangunan TNI Angkatan Darat diarahkanpada tercapainya pemantapan kekuatan , sedangkan pembangunan TNI Angkatan Lautdan TNI Angkatan Udara diarahkan pada mordernisasi dan pengembangan.

 

Dalam rangkaprofesionalitas personel , ditempuh peningkatan kuantitas dan kualitas personelTNI secara berkesinambungan melalui werving program militer sukarela danprajurit karier dari masyarakat yang berpendidikan D-3 , S-1 , dan S-3 , serta penyelenggaraanprogram pendidikan dan pelatihan. Di samping itu , diupayakan secara bertahappemenuhan kebutuhan dasar prajurit melalui peningkatan uang lauk pauk (ULP)untuk memenuhi kebutuhan standar kalori/prajurit/hari , yaitu 3.600kalori/prajurit/hari.

 

Sejalan dengankomitmen Pemerintah dalam meningkatkan kemampuan industri strategis nasional ,pemenuhan kebutuhan alutsista Dephan/TNI dilaksanakan dengan memanfaatkansebesarbesarnya kemampuan industri pertahanan nasional. Langkah tersebut jugamerupakan upaya untuk mengatasi ketergantungan alutsista TNI yang selama inidipasok dari luar negeri yang rawan terhadap embargo. Sumber anggaran yangdigunakan , selain rupiah murni yang disiapkan dalam APBN , juga seoptimalmungkin melibatkan dukungan dari perbankan di dalam negeri.

 

Untuk mendukungpemberdayaan industri pertahanannasional , saat ini pemerintah sedang menyusunperaturan mengenai skema pembiayaan dalam negeri. Apabila pada tahun iniperaturan tersebut sudah dapat ditetapkan , diharapkan mulai tahun 2009 skema pinjamandalam negeri tersebut dapat berlaku efektif. Selain itu , Pemerintah jugamerumuskan rencana jalan keluar (road map) industri pertahanan nasional untukmewujudkan kemandirian alutsista TNI.

 

Dalam hal kemandirianindustri pertahanan nasional , dilakukan peningkatan pengembangan riset danteknologi industry militer secara terpadu di antara badan usaha milik negara industrystrategis (BUMNIS) , lembaga pemerintah dan nonpemerintah , serta membangun kerjasama industri strategis dengan negara sahabat.

 

Arah kebijakan yangditempuh dalam meningkatkan kemampuan pertahanan adalah sebagai berikut:

a.penajaman dan sinkronisasi kebijakan pertahanan , strategi pertahanan , penguatankoordinasi dan kerja sama di antara kelembagaan pertahanan;

b.peningkatan kemampuan dan profesionalisme TNI mencakup dimensi alutsista ,materiil , personel , serta sarana dan prasarana;

c.peningkatkan penggunaan alutsista produksi dalam negeri sesuai dengan komitmenpemerintah untuk mengembangkan industri pertahanan nasional;

d.peningkatan kesejahteraan anggota TNI;

e.pengoptimalan anggaran pertahanan dalam upaya mencapai minimum essential force;

f.peningkatan pemasyarakatan pembinaan kesadaran bela negara secara formal daninformal.

 

Demikianmateri pembelajaran singkat tentang potensiancaman terhadap ideologi , politik , ekonomi , sosial budaya dan pertahanan keamananserta cara atau strategi mengatasi potensiancaman terhadap ideologi , politik , ekonomi , sosial budaya dan pertahanan keamanan.Semoga dapat menjadi bahan disuksi bagi para siswa untuk menambah wawasantentang kewarganegaraan.



= Baca Juga =



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel