FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK INTEGRASI NASIONAL DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika


Faktor-FaktorPembentuk Integrasi Nasional Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Masalahintegrasi nasional merupakan persoalan yang dialami hampir semua negara ,terutama negara - negara yang usianya masih relatif muda , termasuk Indonesia. Halini disebabkan karena mendirikan negara berarti menyatukan orang-orang dengansegala perbedaan yang ada menjadi satu entitas kebangsaan yang baru menyertai berdirinyanegara tersebut. Begitu juga negara Indonesia yang usianya masih relatif muda.Sejak proklamasi kemerdekaan sampai sekarang negara Indonesia masih menghadapipersoalan bagaimana menyatukan penduduk Indonesia yang di dalamnya terdiri dariberbagai macam suku , memeluk agama yang berbeda-beda , berbahasa dengan bahasadaerah yang beranekaragam , serta memiliki kebudayaan daerah yang berbeda satu samalain , untuk menjadi satu entitas baru yang dinamakan bangsa Indonesia.

 

Pengalaman menunjukkan bahwadalam perjalanan membangun kehidupan bernegara ini , kita masih sering dihadapkanpada kenyataan adanya konflik atar kelompok dalam masyarakat , baik konflik yangberlatarbelakang kesukuan , konflik antar pemeluk agama , konflik karenakesalahpahaman budaya , dan semacamnya. Hal itu menunjukkan bahwa persoalan integrasinasional Indonesia sejauh ini masih belum tuntas perlu terus dilakukan pembinaan.Walaupun harus juga disadari bahwa integrasi nasional dalam arti sepenuhnya tidakmungkin diwujudkan , dan konflik di antara sesama warga bangsa tidak dapat dihilangkansama sekali. Tulisan ini akan memaparkan kondisi masyarakat Indonesia yangdiwarnai oleh berbagai macam perbedaan dan upaya mewujudkan integrasi nasionaldengan tetap menghargai terdapatnya perbedaan-perbedaan tersebut.


Secara etiomologis , integrasiberasal dari kata Integrate , yang artinya ‘memberi tempat bagi suatu unsur demisuatu keseluruhan , menyatupadukan , menggabungkan , atau mempersatukan.’ Kata bendanyaintegritas berarti ‘utuh’. Jadi integrasi adalah membuat unsur-unsur menjadi satukesatuan dan utuh. Adapun integrasi nasional adalah menggabungkan seluruh bagianmenjadi sebuah keseluruhan dan tiap-tiap bagian diberi tempat sehingga membetukkesatuan yang harmonis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI yangbersemboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Menurut Mahfud MD , integrasi nasionaladalah pernyataan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadisuatu keseluruhan yang lebih utuh , secara sederhana memadukanmasyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Oleh karenaitu , membangun integrasi nasional sangat penting pada kehidupan bernegara dan jugamewujudkan cita-cita dan tujuan Negara bahkan memelihara rasa kebersamaan.

 

Beberapa faktor yang perludiperhatikan untuk membangun integrasi nasional yang kokoh di Indonesia , yaitusebagai berikut :

a.Adanya kemampuan dan kesadaran bangsa dalam menegelola perbedaan SARA dankeanekaragaman budaya dan adat-istiadat yang tumbuh da berkembang di wilayahNusantara. Perbedaan tersebut hendaknya dimaknai sebagai kekayaan dan potensibangsa bukan dipertentangkan

b.Adanya kemampuan untuk mereaksi penyebaran ideology asing

c.Adanya kemampuan untuk mereaksi dan mencegah dominasi ekonomi asing

d.Mampu berperan aktif dalam percaturan dunia di era globalisasi dalam berbagaiaspeknya

e.Bertekad untuk membangun sistem budaya sesuai dengan ideologi nasional (Pancasiila)dan UUD 1945

f.Menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya dengan cara melakukan pengkajian kritisdan sosialisasi terhadap identitas nasional , seperti bahasa Indonesia , laguIndonesia Raya , bendera merah putih , dan Garuda pancasila

 

Tentang integrasi , MyronWeiner (1971) memberikan lima definisi mengenai integrasi , yaitu:

a.Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalamsatu wilayah dan proses pembentukan identitas nasional , membangun rasa kebangsaandengan cara menghapus kesetiaan pada ikatan- ikatan yang lebih sempit.

b.Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusatdi atas unit - unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.

c.Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara pemerintah dengan yang diperintah.Mendekatkan perbedaan -perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elitdan massa.

d.Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yangdiperlukan dalam memelihara tertib sosial.

e.Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yangditerima demi mencapai tujuan bersama.

Sejalan dengan definisi tersebut ,Myron Weiner membedakan 5 (lima) tipe integrasi yaitu integrasi nasional , integrasiwilayah , integrasi nilai , integrasi elit-massa , dan integrasi tingkah laku(tindakan integratif). Integrasi merupakan upaya menyatukan bangsa-bangsa yangberbeda dari suatu masyarakat menjadi satu keseluruhan yang lebih utuh , ataumemadukan masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi satu bangsa.

 

Howard Wriggins (1996)menyebut ada 5 (lima) pendekatan atau cara bagaimana para pemimpin politikmengembangkan integrasi bangsa. Kelima pendekatan yang selanjutnya kami sebut sebagaifaktor yang menentukan tingkat integrasi suatu negara adalah: 1) adanya ancamandari luar , 2) gaya politik kepemimpinan , 3) kekuatan lembaga-lembaga politik , 4)ideologi nasional , dan 5) kesempatan pembangunan ekonomi.

 

Hampir senada dengan pendapatdi atas , Sunyoto Usman (1998) menyatakan bahwa suatu kelompok masyarakat dapat terintegrasiapabila , 1) masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nilai- nilai fundamental yang dapat dijadikan rujukan bersama , 2) masyarakat terhimpun dalam unitsosial sekaligus memiliki “croos cutting affiliation” sehingga menghasilkan“croos cutting loyality” , dan 3) masyarakat berada di atas saling ketergantungandi antara unit-unit sosial yang terhimpun di dalamnya dalam pemenuhankebutuhan ekonomi.

 

Menurut William F. Ogburndan Mayer Nimkoff , syarat keberhasilan suatu integrasi yaitu sebagai berikut.

a.Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisikebutuhan kebutuhan satu dengan lainnya

b.Terciptanya kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma-norma dannilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman

a.Norma-norma dan nlai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkanproses integrasi sosial.

 

Lalu apa Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional DalamBingkai Bhinneka Tunggal Ika. Membicarakan Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional berarti kita akan membicara Faktor pembentuk (faktorpendorong dan faktor pendukung) dan sekaligus menggali faktor penghambatintegrasi nasional.

1. Faktor PembentukIntegrasi Nasional

Faktor Pembentuk Integrasi Nasional dapatdikelompok menjadi 2 bagian yakni Faktor Pendorong Integrasi Nasional dan FaktorPendukung Integrasi Nasional

Adapunyang dapat dikelompok sebagai Faktor Pendorong Integrasi Nasional sebagaiberikut.

a)Adanya jiwa dan semangat gotong-royong , solidaritas dan toleransi keagaman yangkuat.

b)Penggunana Bahasa Indonesia

c)Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa , bahasa , dan tanah airIndonesia

d)Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama , yaitu Pancasila

e)Adanya jiwa dan semangat dan gotong royong , solidaritas dan toleransi keagamaanyang kuat

 

Sedangkanyang dapat dikelompok sebagai Faktor Pendukung Integrasi Nasional , antara lain.

a)Adannya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-faktorsejarah

b)Adanya ideology nasional yang tercermin dalam symbol Negara yakni Garuda Pancasiladan semboyan Bhinneka Tunggal Ika

c)Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu di dalam kalangan bangsaIndonesia seperti yang telah dinyatakan dalam Sumpah Pemuda

d)Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan adanya Persatuan dan munculnyasemngat nasionalisme Dalam kalangan bangsa Indonesia.

 

2. Faktor PenghambatIntegrasi Nasional

a.Kurangnya perhargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.

b.Kurangnya toleransi antargologan

c.Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguandari luar

d.Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasilpembangunan.

 

Bagaimana kunci suksesmenciptakan integrasi nasional ? Sejak awal berdirinya negara Indonesia , para pendirinegara menghendaki persatuan di negara ini diwujudkan dengan menghargaiterdapatnya perbedaan di dalamnya. Artinya bahwa upaya mewujudkan integrasinasional Indonesia dilakukan dengan tetap memberi kesempatan kepada unsur -unsur perbedaan yang ada untuk dapat tumbuh dan berkembang secara bersama -sama. Proses pengesahan Pembukaan UUD 1945 oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus1945 yang bahannya diambil dari Naskah Piagam Jakarta , dan di dalamnya terdapatrumusan dasar dasar negara Pancasila , menunjukkan pada kita betapa tokoh- tokohpendiri negara (the founding fathers) pada waktu itu menghargai perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Para pendiri negararela mengesampingkan persoalan perbedaan- perbedaan yang ada demi membangunsebuah negara yang dapat melindungi seluruh rakyat Indonesia.

 

Sejalan dengan itu dipakailahsemboyan Bhinneka Tunggal Ika , yang artinya walaupun berbeda - beda tetapitetap satu adanya. Semboyan tersebut sama maknanya dengan istilah “ unity indiversity ” , yang artinya bersatu dalam keanekaragaman , sebuah ungkapan yangmenggambarkan cara menyatukan secara demokratis suatu masyarakat yang didalamnya diwarnai oleh adanya berbagai perbedaan. Dengan semboyan BhinnekaTunggal Ika tersebut segala perbedaan dalam masyarakat ditanggapi bukan sebagaikeadaan yang menghambat persatuan dan kesatuan bangsa , melainkan sebagai kekayaanbudaya yang dapat dijadikan sumber pengayaan kebudayaan nasional kita.

 

Untuk terwujudnya masyarakatyang menggambarkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika , diperlukan pandangan atau wawasanmultikulturalisme. Multikulturalisme adalah pandangan bahwa setiap kebudayaanmemiliki nilai dan kedudukan yang sama dengan kebudayaan lain , sehingga setiapkebudayaan berhak mendapatkan tempat sebagaimana kebudayaan lainnya. (Baidhawy ,2005:5). Perwujudan dari multikulturalisme adalah kesediaan orang- orang dari kebudayaanyang beragam untuk hidup berdampingan secara damai. Di sini diperlukan sikaphidup yang memandang perbedaan di antara anggota masyarakat sebagai kenyataan yangwajar dan tidak menjadikan perbedaan tersebut sebagai alasan untuk berkonflik. Disamping itu perlu memandang kebudayaan orang lain dari perspektif pemilik kebudayaanyang bersangkutan , dan bukan memandang kebudayaan orang lain dari perspektifdirinya sendiri. Oleh karena itu multikulturalisme menekankan pentingnyabelajar tentang kebudayaan-kebudayaan lain dan mencoba memahaminya secara penuhdan empatik sehingga dapat menghargai kebudayaan - kebudayaan lain di sampingkebudayaannya sendiri.

 

Dalam rangka mengupayakan terwujudnyaintegrasi nasional yang mantap ada beberapa strategi yang mungkin ditempuh ,yaitu:

1. Stategi Asilmilasi

2. Strategi Akulturasi

3. Strategi Pluralis

Ketiga strategi tersebut terkaitdengan seberapa jauh penghargaan yang diberikan atas unsur- unsur perbedaan yangada dalam masyarakat. Srtategi asimilasi , akulturasi , dan pluralisme masing-masing menunjukkan penghargaan yang secara gradual berbeda dari yang paling kurang ,yang lebih , dan yang paling besar penghargaannya terhadap unsur-unsurperbedaan dalam masyarakat , di dalam upaya mewujudkan integrasi nasionaltersebut.

 

1. Strategi Asimilasi

Asimilasiadalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satukebudayaan yang baru , di mana dengan percampuran tersebut maka masing - masing unsurbudaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak tampaklagi identitas masing-masing budaya pembentuknya. Ketika asimilasi ini menjadisebuah strategi integrasi nasional , berarti bahwa negara mengintegrasikanmasyarakatnya dengan mengupayakan agar unsur- unsur budaya yang ada dalam negaraitu benar- benar melebur menjadi satu dan tidak lagi menampakkan identitas budayakelompok atau budaya lokal. Dengan strategi yang demikian tampak bahwa upaya mewujudkanintegrasi nasional dilakukan tanpa menghargai unsur-unsur budaya kelompokatau budaya lokal dalam masyarakat negara yang bersangkutan. Dalam konteksperubahan budaya , asimilasi memang bisa saja terjadi dengan sendirinya olehadanya kondisi tertentu dalam masyarakat. Namun bisa juga hal itu merupakan bagiandari strategi pemerintah negara dalam mengintegrasikan masyarakatnya , yaitudengan cara melakukan rekayasa budaya agar inte grasi nasional dapatdiwujudkan. Dilihat dari perspektif demokrasi , apabila upaya yang demikian itu dilakukandapat dikatakan sebagai cara yang kurang demokratis dalam mewujudkan integrasinasional.

2. Strategi Akulturasi

Akulturasiadalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga memunculkankebudayaan yang baru , di mana ciri- ciri budaya asli pembentuknya masih tampakdalam kebudayaan baru tersebut. Dengan demikian berarti bahwa kebudayaan baru yangterbentuk tidak “melumat” semua unsur budaya pembentuknya. Apabila akulturasi inimenjadi strategi integrasi yang diterapkan oleh pemerintah suatu negara ,berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan adanya identitasbudaya bersama namun tidak menghilangkan selur uh unsur budaya kelompok atau budayalokal.

Denganstrategi yang demikian tampak bahwa upaya mewujudkan integrasi nasionaldilakukan dengan tetap menghargai unsur-unsur budaya kelompok atau budayalokal , walaupun penghargaan tersebut dalam kadar yang tidak terlalu besar.Sebagaimana asimilasi , proses akulturasi juga bisa terjadi dengan sendirinya tanpasengaja dikendalikan oleh negara.

Namunbisa juga akulturasi menjadi bagian dari strategi pemerintah negara dalam mengintegrasikanmasyarakatnya. Dihat dari perspektif demokrasi , strategi integrasi nasional melaluiupaya akulturasi dapat dikatakan sebagai cara yang cukup demokratis dalam mewujudkanintegrasi nasional , karena masih menunjukkan penghargaan terhadap unsur- unsurbudaya kelompok atau budaya lokal.

 

3. Strategi Pluralis

Pahampluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam masyarakat.Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan memberikesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masya rakat untuk hidup danberkembang. Ini berarti bahwa dengan strategi pluralis , dalam mewujudkanintegrasi nasional negara memberi kesempatan kepada semua unsur keragaman dalamnegara , baik suku , agama , budaya daerah , dan perbedaan-perbedaan lainnya untuk tumbuh dan berkembang , serta hidup berdampingan secara damai. Jadi integrasinasional diwujudkan dengan tetap menghargai terdapatnya perbedaan- perbedaan dalammasyarakat. Hal ini sejalan dengan pandangan multikulturalisme , bahwa setiapunsur perbedaan memiliki nilai dan kedudukan yang sama , sehingga masing-masingberhak mendapatkan kesempatan untuk berkembang.

 

Demikian uraian singkatmateri tentang Faktor-Faktor Pembentuk IntegrasiNasional Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Selamat belajar , semogasukses.



= Baca Juga =



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel